Breaking News

PERAYAAN HARI PAHLAWAN SMK MANDIRI 2022


 

Hari Pahlawan adalah hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, dan diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya di Indonesia. Hari ini untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, di mana para tentara dan milisi indonesia yang pro-kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

dengan adanya perayaan hari pahlawan inilah, SMK MANDIRI KRAKSAAN memiliki inisiatif untuk melaksanakan agenda NOBAR (Nonton Bersama) film yang betemakan tentang kemerdekaan. hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai nilai empati dan juga kecintaan para siswa terhadap NKRI, selain itu juga untuk memberikan penggambaran pada siswa, bagaimana kondisi dan juga keadaan NKRI sebelum dan pasca Merdeka. agar para siswa lebih bersyukur dan juga semaangat dalam menimba ilmu di era yang sudah sangat berbeda dibandingkan dengan jaman dahulu.

film yang diputarkan adalah salah satu fil terbaik tentang kemerdekaan indonesia, yakni MERAH PUTIH. film ini bisa menjadi gambaran yang pas untuk menggambarkan kondisi NKRI pada jaman penjajahan dahulu kala.

Merah Putih adalah film yang diproduksi oleh kolaborasi Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo (pengusaha dan adik dari Prabowo Subianto) dan rumah produksi film nasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita film ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Cerita Merah Putih berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

Berkisah tentang perjuangan melawan tentara Belanda pada tahun 1947. Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu),Soerono (Zumi Zola), dan Marius (Darius Sinathrya) adalah lima kadet yang mengikuti latihan militer di sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah. Masing-masing mempunyai latar belakang, suku, dan agama yang berbeda. Suatu ketika, kamp tempat mereka berlatih diserang tentara Belanda. Seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius terbunuh. Mereka yang berhasil lolos, bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Di sana, mereka menemui strategi untuk mengalahkan banyak pasukan Belanda.

Tidak ada komentar